Ciri-ciri Jamur dan Klasifikasi Jamur

Oktober 13, 2016





Jamur banyak sekali terdapat di sekitar kita , jamur tidak memiliki akar, batang, maupun daun.


Ciri - Ciri Jamur

1. Struktur Tubuh
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat. Haustoria dapat menembus jaringan substrat.

2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya.Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme.

3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual jamur menghasilkan spora.

Klasifikasi Jamur

1. Zygomycota
    Ciri-ciri :
    Dinding sel tersusun atas kitin.

    Reproduksi aseksual :
    Bila spora jatuh di tempat yang cocok akan menjadi hifa baru.

    Reproduksi seksual : 
    Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gemetangium yang terdapat banyak inti haploid.
    Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid.
    Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam sporangium menjadi meiosis
    dan menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan tumbuh
    menjadi hifa.

2. Ascomycota
    Ciri-ciri :
    Hifa bersekat-sekat dan tiap sel biasanya berinti satu.  Bersel satu atau bersel banyak.
    Reproduksi vegetatif :
    - Dengan tunas
    - Dengan komidi
    - Dengan klamidospora
    - Dengan fragmentasi.
    Reproduksi generatif :
    Membentuk spora generatif di dalam askus (askospora) . Askus-askusnya terkumpul
    dalam suatu tubuh  buah (askokarp)

3. Basidiomycota
    Ciri-ciri
    Hifanya bersekat, mengandung inti haploid. Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti
    payung yang terdiri atas bagian batang dan tudung . Reproduksi secara seksual dan aseksual.

4. Deuteromycota
    Ciri-ciri
    - Hifa bersekat dan dinding sel tersusun dari bahan kitin.
    - Terbentuk spora secara vegetatif dan belum diketahui fase kawinnya.
    - Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum di ketahui.
    - Banyak yang bersifat merusak / menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak,
       manusia dan tanaman budidaya.


Artikel Terkait

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar